Anak Petani Jadi sarjana dan PNS Mungkinkah?
Saya adalah anak seorang petani yang tinggal di sebuah desa kecil jauh dari keramain kota.Bapak/ibu adalah petani yang keseharian hanya ke swah untuk bercocok tanam.Tidak mengenal betul dunia pendidikan,yang penting anak bisa sekolah,bisa membaca dan berhitung.Mereka seolah putus asa untuk bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai SMA bahkan sampai menjadi seorang Sarjana.
Meskipun berlatar belakang seorang anak petani,saya memiliki cita-cita dan keinginan bisa bersekolah di kota dan berteman dengan anak-anak yang berasal dari kota.Tidak ada keinginan untuk bisa kuliah sampai sarjana karena kemampuan ekonomi orang tua yang tidak mampu.Karena selain saya juga masih memiliki tanggungan kedua adik saya.Mereka hanya berharap anak-anaknya bisa bersekolah minamal SMA sederajat.
Saya memiliki minat belajar dan tekat yang kuat untuk bisa menjadi anak yang berbakti kepada orang tua serta memiliki prestasi di sekolah.Sejak SD alkhamdulillah selalu mendapatkan peringkat di kelas.Kemudian tahun 2000-2003 saya melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 1 Tanon dan mencoba bersaing dengan anak-anak pandai dari beberapa kecamatan.Alkhamdulillah di SMP saya masih bisa mempertahankan untuk menjadi juara kelas serta peringkat 3 paralel untuk kelas 1 SMP.
Kemudian saya melanjutkan harapan untuk bisa bersekolah di SMA favorit yang ada di kota Sragen.Alkhamdulillah saya diterima sebagai peserta didik di SMA 3 Sragen tahun 2003.Saya agak ragu apakah bapak/ibu saya sanggup membiayai sekolah saya,karena masih memiliki tanggungan kedua adik saya yang juga masih bersekolah.Tetapi dengan tekat yang kuat akhirnya saya dan adik-adik saya bisa menyelesaikan sekolah SMA.
Tahun 2006 saya lulus SMA dan bingung mau melanjutkan kuliah atau bekerja.Untuk mengisi waktu luang saya ikut kerja di proyek sabagai kuli bangunan sambil menunggu ijazah keluar.Hal ini saya lakukan untuk bisa mendapatkan uang buat jajan dan bisa ditabung.Niat untuk kuliah dengan teman-teman ada tetapi pesimis karena orang tua tidak mampu untuk membiayai.
Saya tanya kepada orang tua jika ingin melanjutkan kuliah boleh tidak?Akhirnya saya di suruh untuk mendaftar kuliah di kampus yang dekat-dekat saja.Alkhamdulillah saya diterima di Program studi PGSD D-II yang kuliahnya tidak terlalu lama,cukup 2 tahun.Pada tahun 2008 lulus dari kuliah.
Tahun 2008 ada pembukaan Lowongan CPNS Besar-besaran untuk guru SD.Saya dan rekan-rekan teman kuliah D2 mencoba keberuntungan untuk andil mengikuti seleksi CPNS kabupaten Grobogan.Tidak disangka berkat kerja keras,doa dari orang tua,saya diterima CPNS Kabupaten Grobogan tahun 2008.Dan pada tahun 2009 di tempakan di SDN 4 Pelem kecamatan Gabus kabupaten Grobogan.
Betapa bahagianya saya dan kedua oarng tua saya,setelah saya lulus langsung diterima CPNS tanpa melalui wiyata bhakti yang bertahun-tahun.Mereka tidak menyangka bahwa saya bisa diterima jadi PNS.Sujud syukur saya ucapkan ke pada Alloh Swt dan ucapan terima kasih kepada orang tua saya dengan setulus hati yang paling dalam.
Karena sudah memiliki biaya sendiri akhirnya saya melanjutkan Program Studi S1 PGSD UT di UPPJ kuwu yang dekat dengan tempat bekerja.Tahun 2013 alkhamdulilah selesai menyelesaikan studi Strata 1 (S1) dengan nilai yang memuaskan.Tidak disangka dan perjalanan waktu ternyata saya sudah bisa menjadi seorang Sarjana meskipun hanya anak seorang petani yang keseharian bekerja di sawah tidak begitu memperhatikan pendidikan.
Kunci keberhasilan kita adalah doa yang tulus dari orang tua dan niat dan tekat yang kuat dari kita sendiri untuk bisa merubah keadaan kita.
Bersambung..................
Belum ada Komentar untuk "Anak Petani Jadi sarjana dan PNS Mungkinkah?"
Posting Komentar