Contoh Deskripsi Aksi Nyata CGP Di Sekolah
Latar belakang tentang situasi yang dihadapi
Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa
Pendidikan adalah tempat persemaian segala benih-benih kebudayaan yang hidup
dalam masyarakat kebangsaan. Dengan maksud agar segala unsur peradaban dan
kebudayaan tadi dapat tumbuh dengan sebaik-baiknya dan dapat kita teruskan
kepada anak cucu kita yang akan datang. Hal ini tentu menjadi dasar nilai-nilai
dan peran guru penggerak dalam menjalankan sistem pendidikan ke arah yang lebih
baik, dimulai dari kelas.
Pandemi membukakan mata kita bahwa guru punya peran yang besar dalam
proses belajar murid-muridnya, sekaligus menyingkapkan bahwa orangtua pun punya
peran yang tak kalah penting dalam
proses pendidikan anak-anaknya. Hal itu membuat kita kembali percaya bahwa
gotong-royong dalam pendidikan adalah hal yang tidak bisa ditawar lagi.
Keterlaksanaan
pembelajaran di masa pendemi merupakan tantangan tersendiri yang dihadapi guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Konsep merdeka belajar yang telah dilakukan akan lebih maksimal bila
dikolaborasikan dengan implementasi nilai-nilai dan peran guru penggerak.
Implementasi nilai-nilai dan peran guru penggerak merupakan bagian
penting dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang menghadirkan pengalaman
belajar bermakna bagi murid. Saat ini guru bukan menjadi sumber belajar utama
karena banyak sekali sumber belajar lainnya juga dari lingkungan sekitar.
Hal ini akan merangsang tumbuhnya kemandirian siswa dalam proses
pembelajaran. Hal yang terkadang dihadapi adalah bagaimana mengkolaborasikan
nilai-nilai dan peran guru penggerak agar bisa bersinergi dengan konsep merdeka
belajar serta pengembangan potensi siswa yang mengikuti kodrat alam juga selaras
dengan kodrat zamannya
Implementasi dari
nilai-nilai dan peran guru penggerak bertujuan untuk mewujudkan visi sekolah
yang berpihak pada murid . Tujuannya tentu saja untuk mengembangkan pendidikan
ke arah yang lebih baik lagi dimulai dari kelas dimana guru menuntun untuk
memberikan peran aktif murid dalam proses pembelajaran sehingga menghasilkan
pembelajaran bermakna.
B. Deskripsi Aksi Nyata Yang
Dilakukan
Merdeka belajar merupakan konsep dasar yang mampu menghadirkan
pembelajaran yang menyenangkan serta mengembangkan potensi siswa selaras dengan
kodrat alam dan kodrat zamannya. Hal yang saya lakukan dengan berdasarkankan
budaya kerjasama atau gotong royong . Pembelajaran berkelompok merupakan poin
penting yang saya ambil dalam pembelajaran berbasis merdeka belajar. Hal ini
dilakukan agar siswa bisa saling mengeksplorasi potensinya dan saling
melengkapi antara satu dan lain. Hal ini merupakan bagian dari peran dan nilai
guru penggerak yang menghadirkan konsep merdeka belajar. Artinya guru memilih
proses belajar yang didasari profil siswa yakni karakteristik dan latar
belakang serta potensi siswa dalam membawakan materi pelajaran berdasakan
kurikulum yang berlaku.
Nilai dan peran guru penggerak lainnya yang saya implementasikan adalah
kreatif dan inovatif. Sebagai guru maka saya berusaha menghadirkan dan menuntun
siswa dalam mempelajari pengetahuan melalu media yang menyenangkan dan
kekinian. Hal ini penting karena karakteristisk siswa saat ini berbeda dengan
zaman dahulu. Saat ini siswa telah mengenal banyak media yang menghadirkan
ragam kemajuan teknologi, maka guru juga
harus bisa beradaptasi dengan”dunia” siswa.
Penuntun kemandirian juga merupakan nilai dan peran guru penggetak yang
saya hadirkan dalam pembelajaran. Hal ini penting dikarenakan saat ini guru
bukanlah sumber belajar yang utama namun sebagai motivator, fasilitator juga
teladan. Sumber belajar yang beragam harus dikenalkan kepada siswa sejak dini
terutama yang mampu mengkorelasikan teori pelajaran dengan lingkungan atau bahkan
menjadikan lingkungan sebagai sumber belajar
Guru juga sebagai
pengembang potensi siswa merupakan nilai dan peran guru penggerak yang perlu
ditumbuhkan. Hal ini saya lakukan melalui pemahaman karakteristik siswa lebih
dalam sehingga saya mampu menghadirkan pembelajaran yang efektif terhadap siswa
. Kolaborasi dengan orang tua dan wali merupakan hal penting yang dilakukan
oleh guru. Orang tua bisa menghadirkan kenyamanan dan motivasi anak agar terus
bersemangat. Apalagi dimasa pendemi ini pembelajaran yang dilakukan jarak jauh
dan dalam jaringan, peran penting orang tua sangat dirasakan.
Namun hal penting yang perlu diingat guru bagaimana caranya pembelajaran
yang diberikan kepada murid mampu diselesaikan berdasarkan tingkat kemampuan
murid sehingga menghindari penyelesaian tugas yang diberikan guru oleh orang
tua. Hal ini bisa dilakukan oleh guru dengan membuat materi pelajaran
menyesuaikan pencapaian kompetensi dengan didasari kemampuan akademik murid itu
sendiri.
Pemerintah telah membantu dengan memberlakukan kruikulum darurat pada
masa pendemi ini sehingga guru tidak dikejar target pencapaian kurikulum dengan
kompetensi dasar yang banyak. Guru juga
selalu membangun komunitas baik antar sesama guru untuk saling berbagi praktik
baik
Berikut rincian implementasi rencana aksi nyata yang saya lakukan dalam kegiatan
pembelajaran di SDN 2 Karanganyar Kecamatan Geyer Kbaupaten Grobogan:
1.
Merancang
pembelajaran dengan mengacu pada nilai-nila karakter dan berkolerasi dengan
nilai-nilai budaya daerah dan sesuai dengan profil pelajar pancasila”Beriman
bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlaq Mulia”.
Untuk membuat aksi ini saya menyusun
pembelajaran dimana saya memasukan nilai-nilai karakter di dalam pembelajaran
seperti memberi salam saat masuk kelas, berdoa sebelum dan sesudah melakukan
aktivitas pembelajaran, membimbing siswa untuk bisa bergotong royong dengan
temannya dan beberapa hal lainnya dan dikombinasikan dengan nilai-nilai budaya
daerah yang ada. Alasan merancang kegiatan ini adalah agar dapat dilaksanakan
oleh siswa dalam pembelajaran sehingga karakter baik akan menjadi sebuah
pembiasaan bagi mereka.
2.
Membuat
program saber pungli (sapu bersih pungut sampah liar)Saber Pungli adalah
semboyan yang dipilih agar siswa lebih mudah mengingatnya. Kepanjangan dari
saber Pungli adalah sapu bersih pungut sampah liar. Kegiatan ini kami
laksanakan setiap hari Seni dan
Jum’at.Kegiatan ini telah saya sampaikan kepada Kepala Sekolah dan Rekan guru
yang lainya.Dan mereka sepakat untuk melaksanakan kegiatan tersebut.Alasan
mengapa aksi ini dilakukan adalah agar siswa bisa terbiasa menjaga kebersihan
lingkungan sekolahnya tanpa harus ada perintah dari guru. Kegiatan jika
dilakukan secara berkelanjutan maka akan menjadi sebuah pembiasan bagi siswa
nanti kedepannya.
3. Membuat Media
pembelajaran dengan memanfaatkan android yang dimiliki anak.
1.
Pada
pertemuan pertama, guru memberikan media
pembelajaran yang menarik dengan menggunakan aplikasi kekinian berupa video
maupun PTT , dilanjutkan pembagian tugas dalam kelompok
2.
Pada
pertemuan kedua, siswa melaporkan perkembangan tugas kelompoknya dan
dilanjutkan diskusi materi pelajaran di kelas sesuai dengan kelompoknya
masing-masing.
3.
Pada
pertemuan ketiga, siswa melakukan aksi
nyata dengan menampilkan hasil diskusi yang telah dilaksanakan.Yaitu berupa
video dengan tema ‘Hemat Energi”.yang ada di buku tema 4 Subtema 2 Kelas 6 KK
2013.
4.
Pada
pertemuan keempat, dilakukan refleksi atas media pembelajaran yang telah dibuat
oleh siswa.
C. Hasil dari aksi nyata yang
dilakukan
Dengan pelaksanaan pembagian peran masing-maisng anggota kelompok maka
dihasilkan 100% siswa di kelas tersebut memiliki perannya masing-masing
berdasarkan diskusi kelompok. Siswa juga dengan kelompoknya memberikan
keaktifan yang ditunjukkan dengan penyelesaian tugas kelompoknya. Komunikasi
dan diskusi aktif dilakukan untuk memantau dan menuntun siswa dalam
menyelesaikan tugasnya.
Guru telah mengimplementasikan nilai-nilai dan peran guru penggerak
diantaranya teladan, mengembangkan media pembelajaran yang kreatif dan
inovatif, menuntun kemandirian murid, fasilitator, motivator, membangun
komunitas aktif sesama guru untuk berbagi praktik baik
D. Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan (kegagalan maupun
keberhasilan)
Keberhasilan yang dilakukan dengan tindakan memberikan peran
masing-masing murid dalam kelompok memberikan dampak positif. Murid yang selama
ini ikut saja dan cenderung diam akhirnya bisa berperan aktif. Siswa yang
memiliki kemampuan lebih dalam menggunakan aplikasi komputer akan membuat power
point yang menarik dan bisa berkreasi. Siswa yang bereksperimen bisa
menampilkan videonya dengan menarik.
Siswa yang mendapat bagian presenter bisa memberikan penjelasan dan
kemampuan berkomuniaksinya dengan baik.
Siswa juga saling berbagi dalam menjawab pertanyaan dari temannya yang
lain.
Kegagalan dalam aksi nyata ini masih kurang tersedianya sarana dan prasaran sebagai salah satu faktor penunjang keberhasilan pembuatan media pembelajaran.Kemudian ada sebagian anak yang kesulitan signal internet untuk mencari sumber pembelajran lainnya selain dari guru.
E. Rencana perbaikan untuk
pelaksanaan di masa mendatang
Kedepan maka saya akan lebih intensif lagi dan lebih dekat dengan murid ketika
melakuakn bimbingan dan melakukan komunikasi terhadap siswa mengenai tugas
kelompok yang mereka lakukan. Saya juga akan menyesuaikan waktu presentasi
siswa agar semua kelompok bisa melakukan presentasinya dengan waktu yang
tersedia. Per kelompok akan merangkum hasil diskusi dan tugas kelompoknya yang
dibuat dalam bentuk video agar lebih menarik dan salig berbagi dengan temannya
untuk saling memberikan masukan positif.
Saya juga akan menjadikan
diri saya sebagai dalam kedisiplinan, kemandirian dalam belajar dan kerja
keras, memiliki integritas yang baik. Saya juga akan membangun komunikasi yang
aktif untuk berbagi praktik baik dengan sesama guru dan pimpinan sekolah. Saya
juga membangun komunikasi aktif dengan orang tua murid agar menghasilkan
kolaborasi baik dalam memberikan
pendidikan bagi anak didik.
Kemudian untuk lampiran yang harus disertakan bisa berupa foto kegiatan di dalam kelas seperti kegiatan diskusi kelompok,presentasi hasil diskusi,kegiatan berdoa sebelum memulai pelajaran.Dokumentasi foto pada saat kegiatan jumat bersih juga bisa ditambahkan di lampiran kegiatan.
Selain foto bapak/ibu guru juga bisa melampirkan rekaman atau video pembelajaran.Hal ini sangat penting juga didokumentasikan sebagai bukti nyata bahwa bapak/ibu guru CGP telah melaksanakan aksi nyata di kelas dalam menerapkan pemikiran KiHadjar Dewantara.
Belum ada Komentar untuk "Contoh Deskripsi Aksi Nyata CGP Di Sekolah"
Posting Komentar