Jurnal Refleksi Minggu ke delapan Modul 1.4 Budaya Positif di sekolah
Eksplorasi konsep untuk Budaya positif yang ada pada modul 1.4 terdiri dari beberapa bagian yaitu.
2.1. Perubahan Paradigma -Stimulus Respon lawan Teori Kontrol
CGP dapat memahami miskonsepsi tentang kontrol dan selanjutnya mengadakan perubahan paradigma stimulus-respon menjadi teori kontrol. CGP juga melakukan refleksi atas penerapan praktik disiplin yang dijalankan di sekolahnya.
2.2. Arti Disiplin dan 3 Motivasi Perilaku Manusia
CGP dapat memahami konsep disiplin positif dihubungkan dengan teori motivasi perilaku manusia, serta konsep motivasi internal dan eksternal.
2.3. Keyakinan Kelas, Hukuman dan Penghargaan
CGP dapat memahami pentingnya memiliki keyakinan kelas sebagai fondasi dan arah tujuan sebuah sekolah/kelas, yang akan menjadi landasan dalam memecahkan konflik atau permasalahan di dalam sebuah sekolah/kelas, yang pada akhirnya akan menciptakan budaya positif.
2.4. Lima (5) Kebutuhan Dasar Manusia
CGP memahami bahwa setiap tindakan murid dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka yang berbeda-beda dan agar menjadi individu yang selamat dan bahagia, kebutuhan dasar harus terpenuhi secara positif. CGP memahami bahwa kebutuhan dasar dapat dipenuhi dengan cara positif atau negatif oleh karena itu peran guru adalah memberdayakan anak agar dapat memenuhi kebutuhannya secara positif.
2.5 Lima (5) Posisi Kontrol
CGP dapat melakukan refleksi atas praktik disiplin yang dijalankan selama ini dan dampaknya untuk murid-muridnya. CGP dapat mengetahui dan menerapkan disiplin restitusi di posisi Monitor dan Manajer agar dapat menciptakan lingkungan positif, aman, dan nyaman dan dapat menghasilkan murid-murid yang lebih mandiri, merdeka, dan bertanggung jawab.
2.6 - Segitiga Restitusi
CGP memahami dan menerapkan restitusi melalui tahapan dalam segitiga restitusi sebagai salah satu cara menanamkan disiplin positif pada murid sebagai bagian dari budaya positif di sekolah agar menjadi murid merdeka.
Pada Minggu ke delapan kita belajar mengenai penerapan budaya positif di kelas atau di sekolah.Budaya positif merupakan salah satu penentu keberhasilan keberhasilan pembelajaran di kelas.
Pada pembuatan jurnal mingguna ini saya masih menggunakan Model 1: 4F (Facts, Feelings, Findings, Future) 4F merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P, dengan pertanyaan sebagai berikut (disesuaikan dengan yang sedang terjadi pada saat penulisan jurnal):
Berikut ini contoh jurnal minggu kedelapan dari kegiatan pembelajaran Mengenai budaya positif di sekolah yang ada pada modul 1.4.
- Banyak hal baru yang saya pelajari dari modul 1.4. tentang budaya positif ini, saya mengetahui konsep tentang disiplin positif,motivasi perilaku manusia,keyakinan kelas,hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, dan segitiga restitusi.
- Materinya sangat banyak dan merupakan pengetahuan baru bagi saya pribadi mengenai keyakinan kelas,dampak penerapan penghargaan bagi murid.selain itu saya juga memahami bagaimana cara menerapkan displin positif bagi diri sendiri dan murid saya.
- Membutuhkan membaca intensif untuk memahami materi-materi yang ada di modul 1.4.Karena banyak materi yang harus dipelajari dan membutuhkan pemahaman yang lebih untuk bisa menyerap dan menerapkan konsep budaya positif di sekolah/kelas.
Perasaan
- Perasaan saya sangat senang, tambah ilmu dan pengetahuan baru dan semakin membuka wawasan saya untuk menjadi guru yang lebih baik. Ada beberapa disiplin positif yang sudah saya jalankan di kelas sesuai dengan konsep budaya positif meskipun belum maksimal menerapkan disiplin positif tersebut yang berpihak pada murid. Yakni disiplin positif yang saya terapkan masih sebatas untuk menjalankan peraturan agar terlepas dari sanksi hukum atau sekedar mendapatkan penghargaan.
- Padahal yang seharusnya disiplin positif adalah untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya.
Pembelajaran
- Setelah mempelajari modul budaya positif ini, akhirnya saya melakukan refleksi diri, ternyata banyak konsep yang sudah saya jalankan meskipun belum maksimal, contohnya pada posisi kontrol selama ini saya kebanyakan masih pada posisi penghukum dan memberikan penghargaan pada siswa , terkadang di posisi teman namun belum bisa pada posisi kontrol sebagai manajer.
- Pada konsep pemenuhan kebutuhan dasar, selama ini saya tidak pernah berfikir bahwa siswa yang berbuat salah sebenarnya siswa tersebut sedang dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan dasarnya yang harusnya bisa saya arahkan cara pemenuhannya dengan cara yang positif. Keyakinan kelas dan segitiga restitusi juga sudah saya lakukan namun semuanya masih belum sepenuhnya berpihak pada murid.
Penerapan
- Kedepan saya akan berusaha melaksanakan budaya positif dengan penuh harapan agar murid saya menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya .
- Melalui budaya positif yang nantinya akan saya terapkan di kelas, saya ingin merealisasikan stigma yang pernah saya dengar yaitu "Tidak ada murid yang nakal/bodoh, yang ada adalah murid yang belum ketemu dengan guru yang tepat". Semoga saya adalah salah satu dari guru yang tepat tersebut melalui penerapan budaya positif ini.
Maantap pak...
BalasHapus