Contoh Aksi Nyata Modul 1.4 Pemikiran KHD
Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa Pendidikan adalah tempat persemaian segala benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat kebangsaan. Dengan maksud agar segala unsur peradaban dan kebudayaan tadi dapat tumbuh dengan sebaik-baiknya dan dapat kita teruskan kepada anak cucu kita yang akan datang. Hal ini tentu menjadi dasar nilai-nilai dan peran guru penggerak dalam menjalankan sistem pendidikan ke arah yang lebih baik, dimulai dari kelas.
Pandemi membukakan mata kita bahwa guru punya peran yang besar dalam proses belajar murid-muridnya, sekaligus menyingkapkan bahwa orangtua pun punya peran yang tak kalah penting dalam proses pendidikan anak-anaknya. Hal itu membuat kita kembali percaya bahwa gotong-royong dalam pendidikan adalah hal yang tidak bisa ditawar lagi.
Keterlaksanaan pembelajaran di masa pendemi merupakan tantangan tersendiri yang dihadapi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Konsep merdeka belajar yang telah dilakukan akan lebih maksimal bila dikolaborasikan dengan implementasi nilai-nilai dan peran guru penggerak.
Implementasi nilai-nilai dan peran guru penggerak merupakan bagian penting dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang menghadirkan pengalaman belajar bermakna bagi murid. Saat ini guru bukan menjadi sumber belajar utama karena banyak sekali sumber belajar lainnya juga dari lingkungan sekitar.
Hal ini akan merangsang tumbuhnya kemandirian siswa dalam proses pembelajaran. Hal yang terkadang dihadapi adalah bagaimana mengkolaborasikan nilai-nilai dan peran guru penggerak agar bisa bersinergi dengan konsep merdeka belajar serta pengembangan potensi siswa yang mengikuti kodrat alam juga selaras dengan kodrat zamannya
Implementasi dari nilai-nilai dan peran guru penggerak bertujuan untuk mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada murid . Tujuannya tentu saja untuk mengembangkan pendidikan ke arah yang lebih baik lagi dimulai dari kelas dimana guru menuntun untuk memberikan peran aktif murid dalam proses pembelajaran sehingga menghasilkan pembelajaran bermakna.
Merdeka belajar merupakan konsep dasar yang mampu menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan serta mengembangkan potensi siswa selaras dengan kodrat alam dan kodrat zamannya. Hal yang saya lakukan dengan berdasarkankan budaya kerjasama atau gotong royong . Pembelajaran berkelompok merupakan poin penting yang saya ambil dalam pembelajaran berbasis merdeka belajar.
Hal ini dilakukan agar siswa bisa saling mengeksplorasi potensinya dan saling melengkapi antara satu dan lain. Hal ini merupakan bagian dari peran dan nilai guru penggerak yang menghadirkan konsep merdeka belajar. Artinya guru memilih proses belajar yang didasari profil siswa yakni karakteristik dan latar belakang serta potensi siswa dalam membawakan materi pelajaran berdasakan kurikulum yang berlaku.
Nilai dan peran guru penggerak lainnya yang saya implementasikan adalah kreatif dan inovatif. Sebagai guru maka saya berusaha menghadirkan dan menuntun siswa dalam mempelajari pengetahuan melalu media yang menyenangkan dan kekinian. Hal ini penting karena karakteristisk siswa saat ini berbeda dengan zaman dahulu. Saat ini siswa telah mengenal banyak media yang menghadirkan ragam kemajuan teknologi, maka guru juga harus bisa beradaptasi dengan”dunia” siswa.
Penuntun kemandirian juga merupakan nilai dan peran guru penggetak yang saya hadirkan dalam pembelajaran. Hal ini penting dikarenakan saat ini guru bukanlah sumber belajar yang utama namun sebagai motivator, fasilitator juga teladan. Sumber belajar yang beragam harus dikenalkan kepada siswa sejak dini terutama yang mampu mengkorelasikan teori pelajaran dengan lingkungan atau bahkan menjadikan lingkungan sebagai sumber belajar
Guru juga sebagai pengembang potensi siswa merupakan nilai dan peran guru penggerak yang perlu ditumbuhkan. Hal ini saya lakukan melalui pemahaman karakteristik siswa lebih dalam sehingga saya mampu menghadirkan pembelajaran yang efektif terhadap siswa . Kolaborasi dengan orang tua dan wali merupakan hal penting yang dilakukan oleh guru. Orang tua bisa menghadirkan kenyamanan dan motivasi anak agar terus bersemangat. Apalagi dimasa pendemi ini pembelajaran yang dilakukan jarak jauh dan dalam jaringan, peran penting orang tua sangat dirasakan.
Namun hal penting yang perlu diingat guru bagaimana caranya pembelajaran yang diberikan kepada murid mampu diselesaikan berdasarkan tingkat kemampuan murid sehingga menghindari penyelesaian tugas yang diberikan guru oleh orang tua. Hal ini bisa dilakukan oleh guru dengan membuat materi pelajaran menyesuaikan pencapaian kompetensi dengan didasari kemampuan akademik murid itu sendiri.
Pemerintah telah membantu dengan memberlakukan kurikulum darurat pada masa pendemi ini sehingga guru tidak dikejar target pencapaian kurikulum dengan kompetensi dasar yang banyak. Guru juga selalu membangun komunitas baik antar sesama guru untuk saling berbagi praktik baik
Berikut rincian implementasi rencana aksi nyata yang saya lakukan dalam kegiatan pembelajaran di SDN 2 Karanganyar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan:
1. Merancang pembelajaran dengan mengacu pada nilai-nila karakter dan berkolerasi dengan nilai-nilai budaya daerah dan sesuai dengan profil pelajar pancasila”Beriman bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlaq Mulia”.
Untuk membuat aksi ini saya menyusun pembelajaran dimana saya memasukan nilai-nilai karakter di dalam pembelajaran seperti memberi salam saat masuk kelas, berdoa sebelum dan sesudah melakukan aktivitas pembelajaran, membimbing siswa untuk bisa bergotong royong dengan temannya dan beberapa hal lainnya dan dikombinasikan dengan nilai-nilai budaya daerah yang ada. Alasan merancang kegiatan ini adalah agar dapat dilaksanakan oleh siswa dalam pembelajaran sehingga karakter baik akan menjadi sebuah pembiasaan bagi mereka.
2. Membuat program saber pungli (sapu bersih pungut sampah liar)Saber Pungli adalah semboyan yang dipilih agar siswa lebih mudah mengingatnya. Kepanjangan dari saber Pungli adalah sapu bersih pungut sampah liar. Kegiatan ini kami laksanakan setiap hari Seni dan Jum’at.Kegiatan ini telah saya sampaikan kepada Kepala Sekolah dan Rekan guru yang lainya.Dan mereka sepakat untuk melaksanakan kegiatan tersebut.Alasan mengapa aksi ini dilakukan adalah agar siswa bisa terbiasa menjaga kebersihan lingkungan sekolahnya tanpa harus ada perintah dari guru. Kegiatan jika dilakukan secara berkelanjutan maka akan menjadi sebuah pembiasan bagi siswa nanti kedepannya.
3. Membuat Media pembelajaran dengan memanfaatkan android yang dimiliki anak.
1. Pada pertemuan pertama, guru memberikan media pembelajaran yang menarik dengan menggunakan aplikasi kekinian berupa video maupun PTT , dilanjutkan pembagian tugas dalam kelompok
2. Pada pertemuan kedua, siswa melaporkan perkembangan tugas kelompoknya dan dilanjutkan diskusi materi pelajaran di kelas sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
3. Pada pertemuan ketiga, siswa melakukan aksi nyata dengan menampilkan hasil diskusi yang telah dilaksanakan.Yaitu berupa video dengan tema ‘Hemat Energi”.yang ada di buku tema 4 Subtema 2 Kelas 6 KK 2013.
4. Pada pertemuan keempat, dilakukan refleksi atas media pembelajaran yang telah dibuat oleh siswa.
C. Hasil dari aksi nyata yang dilakukan
Dengan pelaksanaan pembagian peran masing-maisng anggota kelompok maka dihasilkan 100% siswa di kelas tersebut memiliki perannya masing-masing berdasarkan diskusi kelompok. Siswa juga dengan kelompoknya memberikan keaktifan yang ditunjukkan dengan penyelesaian tugas kelompoknya. Komunikasi dan diskusi aktif dilakukan untuk memantau dan menuntun siswa dalam menyelesaikan tugasnya.
Guru telah mengimplementasikan nilai-nilai dan peran guru penggerak diantaranya teladan, mengembangkan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif, menuntun kemandirian murid, fasilitator, motivator, membangun komunitas aktif sesama guru untuk berbagi praktik baik
D. Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan (kegagalan maupun keberhasilan)
Keberhasilan yang dilakukan dengan tindakan memberikan peran masing-masing murid dalam kelompok memberikan dampak positif. Murid yang selama ini ikut saja dan cenderung diam akhirnya bisa berperan aktif. Siswa yang memiliki kemampuan lebih dalam menggunakan aplikasi komputer akan membuat power point yang menarik dan bisa berkreasi. Siswa yang bereksperimen bisa menampilkan videonya dengan menarik.
Siswa yang mendapat bagian presenter bisa memberikan penjelasan dan kemampuan berkomuniaksinya dengan baik. Siswa juga saling berbagi dalam menjawab pertanyaan dari temannya yang lain.
Kegagalan dalam aksi nyata ini masih kurang tersedianya sarana dan prasaran sebagai salah satu faktor penunjang keberhasilan pembuatan media pembelajaran.Kemudian ada sebagian anak yang kesulitan signal internet untuk mencari sumber pembelajran lainnya selain dari guru.
E. Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang
Kedepan maka saya akan lebih intensif lagi dan lebih dekat dengan murid ketika melakuakn bimbingan dan melakukan komunikasi terhadap siswa mengenai tugas kelompok yang mereka lakukan. Saya juga akan menyesuaikan waktu presentasi siswa agar semua kelompok bisa melakukan presentasinya dengan waktu yang tersedia. Per kelompok akan merangkum hasil diskusi dan tugas kelompoknya yang dibuat dalam bentuk video agar lebih menarik dan salig berbagi dengan temannya untuk saling memberikan masukan positif.
Saya juga akan menjadikan diri saya sebagai dalam kedisiplinan, kemandirian dalam belajar dan kerja keras, memiliki integritas yang baik. Saya juga akan membangun komunikasi yang aktif untuk berbagi praktik baik dengan sesama guru dan pimpinan sekolah. Saya juga membangun komunikasi aktif dengan orang tua murid agar menghasilkan kolaborasi baik dalam memberikan pendidikan bagi anak didik.
Belum ada Komentar untuk "Contoh Aksi Nyata Modul 1.4 Pemikiran KHD"
Posting Komentar