Eksplorasi Konsep Meramu Hasil Belajar Pembekalan CPP
Makna dari kata ‘menuntun’ yaitu membersamai semua murid menggapai mimpidengan memberikan pengetahuan yang kita punya. Menuntun dapat dilakukan dengan memberi teladan, melakukan pembiasaan, pengajaran, laku, pengalaman, Selain itu menuntun juga dapat dilakukan dengan perintah, hukuman, atau paksaan, namun cara ini tidak dibenarkan dalam konsep filosofi KHD.
Peran menuntun sesuai sistem among yaitu menebalkan laku anak dengan kekuatan konteks diri anak dan sosiokultural, sehingga selamat dan bahagia sebagai manusia dan anggota masyarakat. Dalam hal ini dapat diterapkan Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.
Makna dari “merdeka” yaitu lahir batinnya tidak terperintah, dapat menegakkan dirinya artinya dapat berdiri di atas kekuatan sendiri, , mengatur perikehidupannya dengan tertib, termasuk mengatur tertibnya perhubungan dengan kemerdekaan orang lain.
Kodrat anak tentang bermain yang adalah sama dengan belajar, karena pikiran, perasaan, kemauan, tenaga (Cipta-Karsa- Karya-Oekerti) sudah ada pada diri anak. Bermain adalah salah satu kodrat anak. Permainan dapat menjadi bagian pembelajaran di sekolah. Bermain merupakan cara belajar yang bermakna dan menyenangkan.
Pendidikan yang berpihak / menghamba pada anak artinya pendidikan yang berpihak/berpusat pada murid. Apapun yang dilakukan guru semata-mata untuk kemajuan muridnya. Fokus pada murid, murid, murid.
Konsep budi pekerti perpaduan harmonis antara gerak, pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga/semangat. Menurut Ki Hajar Dewantara dengan mempelajari seni berfaedah untuk kecerdasan jiwa anak-anak dapat menghaluskan serta memperdalamgerak-gerik jiwa, yang akhirnya memperbaiki sifat budi pekerti anak.
Anak bukan tabularasa mengandung makna bahwa anak bukan kertas kosong yang bisa digambar sesuai keinginan orang dewasa. Anak lahir dengan kekuatan kodrat yang masih samar-samar. Guru dapat menuntun untuk menebalkan garis samar-samar agar dapat memperbaiki lakunya untuk menjadi manusia seutuhnya.
Analogi petani untuk menjelaskan kodrat anak, bahwa anak diibaratkan sebagai benih padi sedangkan guru dianalogikan sebagai petani. Petani dapat menuntun dan merawat tumbuhnya padi, memperbaiki kondisi tanah, memberi pupuk dan air. Seperti itulah guru dalam menuntun tumbuh kembang siswa dengan menyiapkan lingkungan belajar, memberikan pengetahuan dan mengasah budi pekertinya.
Pemahaman tentang Pendidikan yang Memerdekakan menurut pemikir
- pemikir yang selaras dengan pemikiran KHD dan menjadi acuannya (Metode Montessori dan Taman Anak Frobel)
Metode Montessori dan Frobel menjadi acuan Taman Siswa dalam menentukan pemahaman pendidikan yang memerdekakan anak. Metode bermain sambil belajar benar-benar diterapkan dinTaman Siswa. Sehingga pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan sangat terasa. Anak-anak bahagia dan mendapat pengetahuan baru.
Kaitan filosofi dan prinsip pendidikan yang memerdekakan dengan tujuan pendidikan untuk membentuk profil Pelajar Pancasila
Tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak- anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam hal ini diharapkan murid mempunyai jiwa seperti Profil Pelajar Pancasila, yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong-royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri.
Belum ada Komentar untuk "Eksplorasi Konsep Meramu Hasil Belajar Pembekalan CPP"
Posting Komentar